Apr 21, 2010

Real (True) Akhwat

In this time, i'm posting with  Indonesian language!  
I forgot, where do I get this article -,-
This story make me conscious & cornered :/ 


Suatu ketika, seorang santri putra bertanya pada Ustadznya

Murid: Ya Ustadz, Ceritakan Kepadaku Tentang Akhwat Sejati
Sang Ustadz pun tersenyum dan menjawab…

Ustadz: Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari sekedar jilbabnya yang lebar, tetapi dari bagaimana ia menjaga pandangan mata (ghudhul bashar), sikap, akhlak, kehormatan dan kemurnian islamnya.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari kelembutan suaranya, tetapi dari lantangnya ia mengatakan kebenaran di hadapan laki-laki bukan mahramnya! (hm, remember Kak Isma)

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari banyaknya jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada keluarga dekatnya, para tetangga dan orang-orang di sekitarnya.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari wajahnya yang cantik, tetapi dari bagaimana ia bermurah senyum dan sejuk jika dilihat di hadapan mahram & suaminya (jika sudah ada) dengan sepenuh hati tanpa dibuat-buat, bukan dipaksakan.

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari banyaknya ikhwan yang mencoba berta’aruf kepadanya, tetapi dari komitmennya untuk mengatakan bahwa sesungguhnya, tidak ada kata “CINTA" sebelum menikah. (that's cool ^.^)

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari gelar sabuk hitam dalam olahraga beladirinya, tetapi dari sabarnya ia menghadapi lika-liku kehidupan.
Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari sekedar banyaknya ia menghafal Al-Quran, tetapi dari pemahamannya atas apa yang ia baca/hafal untuk kemudian ia amalkan dalam kehidupan sehari-hari. (etc.)

Setelah itu, Si Murid kembali bertanya...

Murid:  Adakah Akhwat yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ya Ustadz?
Ustadz: Akhwat seperti itu ada, tapi langka. Sekalipun ada, biasanya ia memiliki karakter khas antara lain.............. zzz

Ok, next time i will countinue this story. If i remember hehehe.
Hm, And i will posting 'Love Story of Princess Anawrin' later.

2 comments:

Annur Shah said...

Akhwat sejati bukanlah dilihat Akhwat bukanlah :dari banyaknya jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada keluarga dekatnya, para tetangga dan orang-orang di sekitarnya.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari wajahnya yang cantik, tetapi dari bagaimana ia bermurah senyum dan sejuk jika dilihat di hadapan mahram & suaminya (jika sudah ada) dengan sepenuh hati tanpa dibuat-buat, bukan dipaksakan.

saya setuju sam akutipan di atas , tapi diriku di lingkungan ttga ada yng membenciku dan sama skeli gak mau nyapa ku sapa dia malah diam pura2 gak tahu....
maaf aku memang dulu pernah bermasalah.... tapi aku tak menghiraukannya. Apalagi sejak aku mulai Hijab ini adlah perjuangan besar untuk mengajak orang2 untuk sadar.... begtu sulit menjadi akhwat yg sempurna tapi bila hati kt sudah taat pasti bisa....

nice posting.

Reath said...

I agree with you! 'begitu sulit menjadi akhwat yang sempurna'. Thanks, saling mendoakan ya ^.^